Posts

Showing posts from July, 2011

Sastra & Rock (Oleh Purwanto Setiadi)

Image
Menjelang akhir 1970-an itu kegelisahan telah merasuk dalam diri roger waters. kesabarannya pupus. rasa muaknya terhadap figur politik dan moralis seperti margaret tatcher dan mary whitehouse, serta keadaan masyarakat inggris, akhirnya meletup. pemetik bas, penulis lagu utama, dan vokalis pink floyd ini pun berteriak: “big man, pig man, ha ha charade you are/you well heeled big wheel, ha ha charade you are.” judul lagu yang dia nyanyikan itu pigs (three different ones). berdurasi lebih dari 10 menit, ini bukan lagu rock biasa. musik yang menuntun liriknya bergerak perlahan, ritmis, tapi intensitasnya terasa kian mencekam. di atas dominasi petikan gitar berkarakter bluesy dengan latar synthesizer yang dibunyikan tipis, tanpa ampun waters melanjutkan: and when your hand is on your heart, you’re nearly a good laugh,almost a joker, with your head down in the pig bin, saying “keep on digging.” di situ, juga di dua lagu yang lain dari alb

Evolusi Yockie - Susilo (oleh Denny Sakrie)

Yockie Suryo Prayogo, arsitek musik dibalik God Bless, LCLR Prambors, Badai Pasti Berlalu, Kantata Takwa, Suket dan entah apa lagi, kali ini berkarya lagi. Menginterpretasikan lagu lagu karya presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang sebelumnya terangkum dalam album "Rinduku Padamu," kini setelah mendapt sentuhan musik dari Yockie Suryo Prayogo menjelmalah album "Evolusi," yang melibatkan begitu banyak pemusik terbaik negeri ini seperti maestro Idris Sardi, Ireng Maulana, Kiboud Maulana, Aning Katamsi, Totok Tewel, Eddy Kemput, Oni Kriswinerto dan banyak lagi. Kenapa diberi tajuk "Evolusi" ? Evolusi, menurut Yockie adalah perubahan secara gradual, cenderung empirik dengan proses pergerakan alam secara natural. "Secara filosofi berkesenian saya melakukan perubahan (re-interprestasi / melahirkan kembali) lagu-lagu tersebut dari 'wujud' awalnya dengan harapan agar bisa dikenal dengan wujud yang (*semoga*) lebih baik / atau l

Adji Bandi & Contrapunk - Putri Mohon Diri (Oleh Reynaldi Wirya )

Image
Judul Album : Putri Mohon Diri Penyanyi : Adji Bandi & Contrapunk Music Director : Adji Bandi Tahun Produksi : 1976 Produksi : Pramaqua CONTRAPUNK adalah sebuah group yang dibentuk oleh ADJI BANDI bersama TONO SUPARTO, PUNGKY MOEKTIO, ARIS dan JESSY. Musik yang diusung kelompok ini adalah ‘bach-rock’ alias warna musik yang mencoba membaurkan pengaruh musik klasik ke dalam musik rock. Kelompok ini mulai serius dan menuju dapur rekaman. Tapi sayangnya, Pungky sang keyboardis malah mengundurkan diri, sehingga posisinya kemudian diisi oleh YOCKIE SURYOPRAYOGO sebagai keyboardis tamu, serta NANO yang membantu sebagai peniup flute. Album mereka dirilis dengan judul PUTRI MOHON DIRI dan dibantu juga oleh TITIEK PUSPA dan GRACE SIMON sebagai vokalis tamu. Lagu PUTRI MOHON DIRI sendiri adalah sebuah lagu yang telah berhasil menjadi juara kedua dalam Festival Lagu Populer Indonesia tahun 1976, terdengar megah dan pas dibawakan oleh Titiek Puspa dengan gaya opera. Sayangnya,

Stray Dog (Reviewed by Akman Sinaga)

Image
APHRODITE grup asal Texas dengan formasi William Garrett “Snuffy” Walden :gitar/ vokal, Alan Roberts : bass/vokal dan Randy Reeder : dram, ketika bermain di salah satu club di Denver, diantara pengunjung terdapat GREG LAKE. Pada saat itu ELP sedang mengadakan pertunjukan di Denver. Ternyata Greg Lake sangat terkesan dengan penampilan mereka dan malam itu juga langsung menjanjikan kepada mereka untuk rekaman dengan syarat malam itu juga harus memutuskan bersedia ikut terbang ke Inggris bersama ELP. Keesokan harinya Snuffy Walden dan Alan Roberts, terbang bersama ELP ke Inggris, sementara Randy Reeders, tidak bersedia ikut. Belakangan Randy bergabung dengan BLOODROCK. Untuk menggantikan posisi Randy Reeder sebagai drummer, mereka mengadakan audisi, dan yang terpilih adalah Leslie T. Sampson. Sampson sebelumnya adalah drummer ROAD, grupnya Noel Redding bassis JIMI HENDRIX EXPERIENCE. Sejak saat itu nama Aphrodite berganti dengan STRAY DOG. Dalam hitungan beberapa mingg

Subject ESQ & Sahara (Reviewed by Akman Sinaga)

Image
Berawal dari tahun 1965, ketika Harry Rossenkind dan Michael Hofmann, di Munich Jerman bersama teman sekolah mereka Gerd Stohr dan Stefan Wissnet bergabung bersama membentuk kwartet. Terinspirasi dari pelajaran bahasa Inggris di sekolah, mereka menamakan bandnya dengan nama “The King and The Subject”. Kala itu mereka masih membawakan lagu-lagu top hit berbahasa Inggris. Dalam perjalanan tahun-tahun berikutnya, mereka mulai menyusun materi sendiri, menciptakan lagu-lagu berbahasa Inggris. Tahun 1967 mereka mengganti nama bandnya menjadi Subject Esq dan pada tahun yang sama Subject Esq mendapat peluang tampil di acara ZDF tv Jerman, Musik Ohne Frack dan mengisi salah satu music score di film Mit Eichenlaub und Feigenblatt. Pada tahun 1968 Gerd Stohr meninggalkan Subject Esq dan Peter Markl masuk menggantikannya. Peluang emas kembali mereka peroleh, saat John Mayall tampil di Munchener Blow Up 1969, Subject Esq tampil sebagai band pembuka. Tahun 1972 perusahaan rekama

Fanny (Reviewed by Akman Sinaga)

Image
  June dan Jean Millington, meninggalkan Manila mengikuti kepindahan orang tuanya (seorang perwira AL) ke Sacramento California tahun 1961. Kedua gadis yang berdarah Philipina ini cepat menarik perhatian teman-teman sekolahnya, terutama karena kemampuan mereka berdua bermain gitar dan bas. Awalnya mereka berdua sering tampil di acara-acara sekolah dan kemudian meningkat membentuk kuartet yang mereka beri nama THE SVELTS. The Svelts bermain diklub-klub seputaran West Coast dan Nevada. Setelah beberapa kali mengalami pergantian personil, pada tahun 1968, gitaris Addie Clement dari band CALIFORNIA GIRL dan drummer Alice de Buhr bergabung. Dengan formasi ini mereka mengelilingi wilayah barat, mengendarai sebuah bis yang sudah di modifikasi untuk keperluan tour dan disetiap pertunjukannya selalu memainkan lagu-lagu karya orang lain. Pada akhir tahun 1968 Addie dan Alice meninggalkan The Svelts untuk bergabung dengan band cewek Wild Honey, namun tidak berlangsung lama.

Kontroversi Seputar Lagu Child in Time (Oleh Akman Sinaga)

Image
            It's a Beautiful Day   Tahun 1969 San Fransisco psychedelic band bernama It’s A Beautiful Day merilis album pertama mereka dengan tajuk yang sama. Dari tujuh lagu yang terdapat di album ini ada satu nomor instrumental berjudul Bombay Calling, tercatat sebagai penciptanya adalah Vince Wallace dan David LaFlamme. Lagu inilah yang dipakai oleh Deep Purple sebagai intro untuk lagu mereka Child In Time. Dalam autobiografinya Ian Gillan menjelaskan : "We'd heard an album by a new band called It's A Beautiful Day on which there was a track called "Bombay Calling"...Jon had become fascinated and was musing around with it on the keyboard...and then I started to sing "Sweet Child In Time"...It was totally spontaneous and conceived without a storyline." Tapi disitu tak dijelaskan kenapa pada album Deep Purple In Rock tak ada credit title maupun catatan sama sekali mengenai asal usul lagu Child In Time. Plagiat kah ? Deep Purple Si

Boomerang (Reviewed by Akman Sinaga)

Image
Debut Album Boomerang - Self Titled (1971) Kisahnya berawal dari ambruknya band rock Amerika VANILLA FUDGE, setelah meghasilkan lima album, karena ditinggal oleh separoh personilnya, Tim Bogart dan Carmine Appice untuk membentuk group baru mereka yakni CACTUS. Tanggal 14 Maret 1970, merupakan pertunjukan terakhir (farewell concert) Vanilla Fudge. Ternyata bubarnya Vanilla Fudge ini sangat berdampak kepada Mark Stein (vocal/keyboards), Mark merasa bahwa hidupnya sudah berakhir. Manakala Vanilla Fudge sedang berada pada puncak ketenaran, dan pada saat yang sama Mark merasa ditinggalkan oleh Tim Bogart dan Carmine Appice. Melihat kondisi mental Mark seperti itu, Ahmad Ertegun (waktu itu produser Atlantic Record) menawarkan kepada Mark untuk membuat solo album, tapi saat itu Mark menolak tawaran tersebut. Karena Mark masih berharap untuk bisa meneruskan Vanilla Fudge. Belakangan diakui oleh Mark dalam wawancaranya bahwa keputusannya untuk tidak mengambil peluang

Serba - Serbi

Proclaro Community Indonesia Tanpa Pengurus dan Iuran (Laporan Reporter Tribun Jogja, Puthut Ami Luhur)  Sastra & Rock (Oleh Purwanto Setiadi) Band & Musisi Progressive Classic Rock Versi Kartun Rock Progressif Indonesia (Oleh Denny Sakrie) Photoshopped Prog Rock  

Proclaro Community Indonesia Tanpa Pengurus dan Iuran (Laporan Reporter Tribun Jogja, Puthut Ami Luhur)

Image
  TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Sebagian penggemar musik aliran progresif dan klasik rock di Yogyakarta mewadahi diri mereka dalam Progressive and Classic Rock (Proclaro) Community Indonesia. Komunitas ini berdiri November 2010, ditandai oleh keberadaan grup tersebut di Facebook. Berapa jumlah anggota komunitas ini? Beberapa anggota yang diwawancara Tribun Jogja mengaku belum menghitung jumlah anggota Proclaro Community Indonesia.  Mereka juga menjelaskan, komunitas ini  berbeda dengan komunitas-komunitas lain karena tanpa  susunan pengurus. "Kami memang tidak ingin ada ketua dan pengurus. Proclaro ini milik bersama. Yang penting semua guyup (akrab, Red ) dalam komunitas dan tidak diributkan perebutan kekuasaan bagai partai politik," beber anggota Proclaro Community Indonesia , Bonnie Cloropilica, kepada Tribun Jogja , di Jalan Timuran 147, Yogyakarta, Minggu (6/2/2011). Kawan Bonnie, Aulia Diponegoro, mengamini. "Kami juga tidak memperdulikan latar belakang t

Iron Maiden : Inspirasi Steve Harris Akan Karya Alexander Dumas (Oleh NWU Gabriel Genesis)

Image
Sejarah awal Iron Maiden bermula dari hari natal yang berlangsung tahun 1975. Steve Harris (bas) telah meninggalkan band sebelumnya yaitu Smiler.Kemudian Harris ingin membentuk band yang namanya mengadaptasi dari The Man in The Iron Mask, sebuah novel karya Alexandre Dumas. Dalam novel tersebut dikisahkan tentang hubungan yang verbal alat penyiksa bernama Iron Maiden. Harris lalu menghubungi penyanyi Paul Day yang telah dimotivasi olehnya sebagai sumber energi penuh karisma di panggung. Namun tak lama kemudian posisinya digantikan oleh Dennis Wilcock, seorang penggemar Kiss. Teman Wilcock yaitu Dave Murray diundang untuk bekerja sama. Sementara di band itu telah memiliki duo gitaris Dave Sullivan dan Terry Rance. Mereka frustasi membiarkan Harris secara temporer merombak band di tahun 1976. Sebelumnya, grup ini mengalami reformasi setelah peran gitar dipegang oleh Dave Murray. Hingga akhirnya Steve Harris dan Dave Murray menjadi personel tetap di Iron Maiden.        Namun